Kamis, 05 Maret 2009

Israel dan Palestina Saling Menyerang, Ribuan Korban Berjatuhan, PBB Menyerukan Gencatan Senjata











Israel dan Palestina Saling Menyerang, Ribuan Korban Berjatuhan, PBB Menyerukan Gencatan Senjata

Hingga senin (29/12) serangan militer Israel di Jalur Gaza sudah memasuki hari ketiga, serangan tesebut telah menghancurkan stasiun TV Hamas dan gedung kabinet. Pemboman yang sudah berlangsung tiga hari ini mengakibatkan 307 orang meninggal dan 1000 luka-luka, ini adalah salah satu konflik Israel-Palestina yang paling berdarah sejak 60 tahun, dan Hamas terus membalas dengan serangan roket ke selatan Israel. Pemerintah Israel telah memobilisasi pasukan cadangannya, mungkin setelah serangan udara akan menggerakkan perang darat.

Untuk membalas serangan roket Hamas yang terus menerus, Israel bukan saja meluncurkan serangan udara tapi juga mempersiapkan tank di perbatasan, rapat Kabinet Israel juga memutuskan untuk memobilisasi pasukan candangan, setiap saat bisa terjadi perang darat masuk ke Jalur Gaza menghancurkan kelompok Hamas; dan Hamas selain terus menerus menembakkan roket jarak jauh ke selatan Israel, pemimpin Hama Khaled Meshaal juga menyerukan agar Palestina bersama-sama memerangi invasi Israel.

Pasukan Israel melanjutkan serangan ke jalur bantuan persenjataan Hamas
Berita Central News Agency, pada tanggal 28 pesawat tempur Israel membom terowongan perbatasan antara Gaza dan Mesir, warga Gaza menggunakan terowongan rahasia untuk menyelundupkan barang-barang terlarang. Terowongan lintas-perbatasan ini adalah lintas kehidupan dari kelompok Hamas, Hamas menggunakan terowongan ini untuk menyelundupkan senjata dan pasokan ke Jalur Gaza.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan: "Serangan Angkatan Udara Israel terhadap 40 terowongan lebih di perbatasan Gaza. Kami menganggap terowongan ini telah dipergunakan untuk menyelundupkan senjata, bahan peledak dan personil."

Walaupun berbagai negara menyerukan agar konflik di Gaza dihentikan, tetapi Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak bersumpah, Israel bertekad "Memperluas dan memperdalam" aksi pemboman. Israel melancarkan serangan adalah untuk membalas serangan roket Hamas yang terus-menerus ke Israel.

Sejak Hamas pada bulan Juni 2007 berhasil menggunakan kekerasan mengontrol di Jalur Gaza, Israel kemudian menggunakan langkah-langkah memblokir hingga menyebabkan hubungan Jalur Gaza dengan dunia luar hampir putus.

Mengacaukan canangan perdamaian Obama
Untuk membalas serangan roket Hamas yang terus menerus, Israel menyerang dan meningkatkan serangan udara di Jalur Gaza, sehingga konflik kekerasan di wilayah ini semakin meningkat, insiden ini juga merusak harapan perdamaian Israel-Palestina oleh Pemerintahan Obama yang akan segera menjabat.

Obama menaruh simpati terhadap situasi Israel, kunjungannya ke Israel pada musim panas ini, mengungkapkan negara manapun tidak dapat menerima negaranya sering diserang dengan roket dan menyatakan "Jika ada orang menembakan roket ke rumah saya ketika dua putri saya sedang tidur, saya akan melakukan segala upaya untuk menghentikannya. Saya berpikir Israel juga akan melakukan hal yang sama. "

Pejabat senior Pemerintahan Bush mengatakan dia percaya bahwa Israel memilih saat ini untuk bergerak, adalah ingin menyelesaikan masalah ini sebelum Obama naik jabatan. Ia menyebut Bush lebih kurang mendukung tindakan apa pun yang diambil Israel untuk pembelaan diri. Dia menebak Israel berharap bisa menekan Hamas, memaksa mereka menerima gencatan senjata yang sesungguhnya, tidak berniat untuk menggulingkan Hamas atau mengambil alih Jalur Gaza.

Dengan meningkatnya ketegangan di Jalur Gaza, Dewan Keamanan PBB melakukan sidang darurat selama empat jam pada malam 27 lalu, meminta agar kedua belah pihak melakukan gencatan senjata, tetapi Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengatakan tindakan militer akan terus dilakukan sampai tanah air mereka tidak mengalami ancaman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar