Kamis, 05 Maret 2009

Chang An adalah Saksi Kejayaan Dinasti Tang





















Chang An, salah satu kota kuno termegah di Tiongkok, lebih besar 7 kali dibandingkan dengan Konstantinopel, ibu kota imperium Roma Timur kala itu, polanya sempurna, pantas sebagai model pembangunan ibu kota Tiongkok, bahkan Heijo

Zhangsun Wuji mengingat kembali kejadian malam itu, ketika Kaisar Taizong memperoleh info rahasia, orang-orang berkumpul berupaya menasehati Kaisar Taizong. Tetapi ketika Kaisar Taizong masih saja bimbang dan ragu, pernah pula ia berkeinginan menggunakan peramalan dengan metode cangkang kura-kura bertanya kepada roh Dewata.

Kebetulan penasehat jendral, Zhang Gongjin datang dari luar dan melempar perangkat itu ke atas lantai seraya berkata, "Ramalan adalah untuk memutus keraguan, kalau tidak ragu mengapa harus diramal, hari ini anak panah sudah siap diluncurkan, apakah jika diramal tidak baik lantas urusan bisa selesai?"

Melalui perkataan yang tepat sasaran ini Kaisar Taizong mampu membulatkan tekad dan barulah terdapat perdamaian dan kejayaan di kemudian hari.

Dimulai dari titah Kaisar Sui Wen (隋文帝) untuk pembangunan kembali ibu kota di Chang An hingga ke penyelesaian pembangunan dasar Chang An hanya menggunakan waktu 10 bulan.

Konon pada waktu itu selain tembok yang mengelilingi kota belum bisa dirampungkan, bangunan pemerintah lainnya seperti istana, gedung perkantoran dan lain-lain, kebanyakan sudah tuntas.

Perencanaan pembangunan dinasti Sui atas kota Chang An mencakup luas hampir 84 km², lebih besar 10 kali daripada kota Xi An (di dalam batas tembok kota) hari ini, adalah kota terbesar di sepanjang sejarah Tiongkok. Pada waktu itu juga adalah ibu kota terbesar di seluruh dunia (lebih besar 7 kali dibandingkan dengan Konstantinopel, ibu kota imperium Roma Timur pada era yang sama, dan lebih besar 6,2 kali dibandingkan dengan Baghdad, ibu kota imperium Arab yang didirikan pada tahun 800 Masehi).

Chang An kristalisasi pembangunan kota tradisional

Dari pemilihan lokasi, disain, renovasi hingga pemindahan ibu kota, mampu diselesaikan dalam waktu tidak sampai 1 tahun. Prestasi pekerjaan semacam ini barangkali termasuk langka di dunia. Meski pekerjaan sebagian massa bangunan tidak menggunakan material serba baru, tetapi dalam tempo begitu singkat, proyek yang begitu besar mampu diselesaikan. Kecepatannya yang bagaikan didukung oleh dewata dan selain itu spirit keberhasilan untuk sukses, membuat orang terkesima dan kagum.

Penyelesaian renovasi Chang An yang sistematis dan sesuai dengan perencanaan tata letak yang menyeluruh, pemikiran tuntunannya bermuara dari konsep alam semesta tradisional yang dikombinasikan dengan topografi alami lokal dan berdirilah sebuah ibu kota ideal yang menirukan peredaran langit dan bumi.

Perancangan mendasar terutama melalui studi kitab Catatan Zhou Li Kao Gong (周禮考工記) dan tata letak serta pedoman pembangunan yang tercatat di dalam kitab-kitab kuno, dan berdasarkan pengalaman dari ibukota berbagai zaman dinasti-dinasti sebelumnya. Maka boleh dibilang Chang An adalah kristalisasi dari pembangunan kota tradisional.

Selain merefleksikan faktor mendasar dari prasyarat para kaisar turun temurun terhadap tata ruang ibu kota, juga lebih menonjolkan makna mendalam spirit yang tersimpan di balik permukaan.

Chang An selain menjadi model bagi pembangunan ibu kota Tiongkok generasi sesudahnya, telah pula mempengaruhi pembangunan ibu kota negara tetangga, seperti Shangjing Long Quan Fu dari negara Bo Hai dan Heijo kyo (kota Nara kini) dan Heian Kyo (kota Kyoto kini) dari negeri Jepang yang pola pembangunannya didasarkan meniru Chang An.

Zhou Yi Qian Gua, penuntun pemikiran perencanaan Chang An

Disebut Long Shou Yuan, karena antara Long Shou Yuan (龍首原, = dataran kepala naga) dengan wilayah pegunungan di selatan terdapat 6 jalur tanah lereng yang agar datar dengan orientasi timur-selatan dan barat-utara, kemiringannya lambat laun naik ke arah selatan.

Alur garis tersebut kebetulan membentuk simbol 8 trigrams langit yang disebut Qian Gua (乾卦) sesuai kitab Zhou Yi (周易, teori yang melalui penghitungan bentuk ba gua atau 8 trigrams yang melambangkan: langit, bumi, guruh, angin, air, api, gunung dan sungai, 8 macam gejala alam untuk memprediksi perubahan alam dan masyarakat. Mengandung konsepsi dialektika yang ringkas).

Diagram langit adalah diagram pertama diantara 64 trigrams yang melambangkan langit. Teknik Liuyao (六爻, salah satu ilmu dari kelompok filosofis Tiongkok yang biasanya digunakan untuk peramalan) adalah Yang (maskulin, positif), dilambangkan sebagai naga (Long, 龍).

Kebetulan hal tersebut cocok dengan penggambaran ibu kota putera langit. Itulah sebabnya tata ruang Chang An menyesuaikan desain teks liuyao, meniru peredaran langit dan bumi yang langgeng, dengan harapan dinasti tersebut bisa dalam jangka waktu panjang (Chang, 長) dikelola dan ditenteramkan (An, 安).

Arah mata angin tradisi Tiongkok adalah selatan di sebelah atas, kebetulan terbalik dengan konsep zaman sekarang yakni: utara di sebelah atas. Oleh karena itu Yao awal menjadi pedoman tuntunan paling dekat dengan penggunaan lereng Long Shou Yuan, demikian secara bertahap ke arah selatan sesuai dengan perencanaan teks Yao dari setiap Yao yang metode penggunaannya paling sesuai untuk tanah dimaksud.

Di dalam liuyao dari Qian Gua, Yao kelima disebut "95" dengan bunyi teks: "Naga terbang di langit, beruntung menjumpai orang besar" adalah yang paling mulia, semenjak dahulu kaisar disebut "Yang mulia 95", berasal dari hal tersebut.

Tetapi di dalam perencanaan kota Chang An, yang didirikan pada jalur kelima tanah lereng itu ternyata bukan istana untuk sang kaisar (putera langit), melainkan vihara agama Buddha dan kuil Dao.

Orang zaman kuno melalui bahasa pembangunan yang senyap semacam ini hendak menyatakan penghormatan terhadap sang Pencipta, meski sang kaisar dimuliakan sebagai putera langit, juga tidak sembarangan menyombongkan diri dan tidak beranggapan sebagai penguasa pantas untuk menempati sepetak tanah yang bernilai "Naga terbang di langit...", tanah pusaka Fengshui hanya layak digunakan untuk kebutuhan gedung kuil pemujaan bagi sang Pencipta.

Satu di timur satu di barat, di atas tanah tinggi-95 berdiri dengan megah kompleks kuil terbesar di kota Chang An, bersama dengan gedung, kuil dan pagoda yang semarak tersebar di dalam kota membentuk suatu garis kontur yang indah dari kota Chang An.

Menelaah teks lain dari Yao, hanya lokasi yang sesuai teks-92: "Melihat naga di sawah, menguntungkan melihat orang besar", boleh di dirikan istana, karena 92 sesuai interpretasi penjelasan Konghucu......... adalah moralitas yang harus diwujudkan oleh penguasa.

Sang penguasa melalui hal ini barangkali bisa setiap saat mengultivasi akhlak dan berbicara dengan bijak dan menguntungkan rakyatnya.

Pemisahan kantor pemerintahan dan perumahan penduduk

Di dalam kota lama Chang An era dinasti Han, oleh karena setiap kantor pemerintahan belum dipisahkan dari perumahan penduduk, sehingga rakyat di dalam penggunaan ruang di dalam kota saling berbenturan.

Kota baru demi mengubah situasi semacam ini terlebih dulu membagi penggunaan tanah sesuai pembagian fungsi, sehingga kompleks bangunan umum semacam perkantoran terpusat jadi satu.

Menurut bab pertukangan di dalam kitab Catatan Zhou Li Kao Gong, dicatat tentang cetak biru pembangunan ibu kota dengan pedoman perencanaan "depan kantor belakang pasar". Pasar seharusnya didirikan di sebelah utara kota. Terletak di utara istana, karena sesuai konsep fengshui. Utara termasuk Yin (feminin), sedangkan di pasar orang-orang berdatangan dan pergi, pengaruh Yang (maskulin) sangat kuat, justru bisa menetralisir tanah tersebut.

Tetapi pasar kota Chang An bukan diletakkan di antara 92 utara kompleks istana, melainkan terletak di atas lereng-94, karena teks-91: "Naga menyelam jangan digunakan", oleh karena itu tidak dipergunakan bagi bangunan apapun, hanya termasuk area terlarang kaisar, dipakai sebagai tanah buruan keluarga kaisar.

Pasar kota Chang An dipilih di atas lereng-94, karena teks-94 yang berbunyi: "Saling bergerak, melompat maju ke atas, tak ada bahaya", perniagaan termasuk bersifat lincah dan aktif, cocok untuk hal ini, pasar yang didirikan pada lokasi tersebut bisa mengikuti peruntungan geografis dan memajukan perkembangan usaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar